Kamis, 03 Desember 2009

Wahai Kekasih..

Cinta…
Nama lain dari keteguhan hati
Tuk selalu letakkan hati kekasih berada diatas
Demi lancarkan sebuah pelayaran yang diretas
Menuju pulau kebahagiaan

Syair diatas menggambarkan bahwa cinta adalah komitmen. Komitmen untuk menghormati, menghargai dan meletakkan hati kekasih berada diatas hati kita sendiri. Muhammad, pria paling romantis di muka bumi ini memberi pesan penting bagi kita agar selalu membalas kebaikan orang lain dengan balasan yang lebih baik atau setidaknya setimpal. Jika kepada orang lain saja kita dianjurkan memberi yang lebih baik, maka tentunya kepada kekasih sendiri juga begitu atau bahkan lebih baik lagi.


Namun komitmen dan kesungguhan untuk menghormati, menghargai dan mencintai kekasih sama seperti diri sendiri sangatlah sulit. Apalagi meletakkan hatinya diatas hati kita, tentu lebih sulit lagi. Ini karena setiap orang memiliki ego. Ego untuk mementingkan dirinya sendiri. Ego untuk mencintai dirinya sendiri. Ego untuk membuat dirinya sendiri nyaman dan menomorduakan kenyamanan orang lain. Ego untuk membenarkan pendapat sendiri. Ego untuk memandang eksistensi dirinya lebih penting dari orang lain. Ego untuk menganggap jasanya lebih tinggi dan lebih banyak ketimbang orang lain. Ego untuk mempersalahkan orang lain ketika terjadi sesuatu. Ego untuk menang sendiri dalam setiap perselisihan tanpa memandang secara adil duduk perkaranya. Ego, untuk bukannya minta maaf terhadap kekeliruan, tapi membela diri habis-habisan dengan berbagai cara. Ego untuk melimpahkan tugas dan tanggungjawab kepada orang lain. Dan ego-ego lainnya yang mempersulit upaya “meletakkan hati kekasih diatas”.


Ego-ego (negatif) seperti diatas memang tak bisa dibuang (kecuali orang-orang berderajat tertentu saja yang bisa), tetapi bisa dikendalikan dan dikekang. Ego bagaikan kuda liar yang tak pernah mau tunduk kepada siapapun. Ego selalu ingin mengendalikan, tidak dikendalikan. Oleh karena untuk mengekangnya dibutuhkan kekuatan dahsyat dari dalam diri. Kekuatan dahsyat ini diperoleh dari kelembutan hati. Maka wahai pecinta, jika engkau ingin meletakkan hati kekasih berada diatas, menghormati, menghargai serta mencintai dengan setulusnya, maka perlembutlah hatimu. Mengalahlah untuknya. Setelah engkau bisa mengendalikan egomu sendiri, maka engkau akan punya peluang yang sangat besar untuk bisa mengendalikan ego kekasihmu. Tetapi jika egomu sendiri tak bisa kau kendalikan, maka jangan bermimpi bisa mengendalikan ego kekasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar