Sabtu, 05 Desember 2009

Cinta Dan Air Mata

Pada kenyataan pacaran tak sedikit yang hanya akan menunai kegagalan, kekecewaan dan bahkan bisa sangat menyakitkan. Malah bisa dibilang hanya sedikit yang berakhir di pelaminan. Itupun terjadi (perkawinan) karena sudah melalui proses kegagalan demi kegagalan, kekecewaan demi kekecewaan dan pengkianatan demi pengkianatan. Adapula yang hanya melakukan dengan proses yang cukup singkat saja. Dan kalau boleh dibilang, bahwa pada kenyataannya ternyata pacaran sesungguhnya hanya akan menunai kegagalan, kekecewaan dan bahkan sangat menyakitkan.

Kemudian kalau sudah memahami kenyataan umum yang terjadi, maka tidak ada jalan lain untuk menyadari bahwa pacaran hanyalah sebuah proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang didalamnya terdapat adanya perasaan cinta, kecemburuan, kemungkinan adanya pengkianatan, godaan seksual, kesalahpahaman-kesalahpahaman, rayuan gombal, proses meningkat kemudian menurun, datang dan pergi, awalnya cinta dan berakhir dengan kebencian, dan lain sebagainya.

Dengan demikian siapapun juga yang sudah memberanikan diri membangun cintanya dengan pacaran, maka merekapun harus siap untuk dikianati, dilukai, dikibuli, terjerumus pada sek yang sangat mematikan, malu, hilang kepercayaan diri, dan banyak hal lain yang harus siap diterima sebagai sebuah kenyataan akibat irama cinta yang bisa memabukkan ini. Terjerumus pada sex yang mematikan akibat jiwa cinta yang memang akan membawanya ke sana. Terjerumus pada sex yang mematikan, karena tanpa disadarinya kita tahu-tahu sudah terjebak di sana. Terjebak pada aktifitas sex yang sebenarnya belum siap kita terima. Ketidaksadaran terjebak aktifitas sex sebagai arus jiwa cinta, yang pada akhirnya, ternyata sangat menyakitkan. Sangat menyakitkan karena telah ada pengkianatan. Adanya pengkianatan setelah semua terjadi begitu saja.

Begitulah resiko pacaran yang harus disadarinya. Sebab pacaran adalah irama cinta itu sendiri. Dan cinta pastilah akan membawanya pada aktifitas sex. Namun aktifitas sex belum bisa menjamin akan membawanya pada semakin kokohnya cinta. Demikianlah adanya tentang roh cinta itu. Sehingga bisa dikatakan cinta adalah sex, namun sex belum tentu membawanya ke dalam roh cinta. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa pacaran adalah hawa nafsu itu sendiri.

Jadi, adalah pembohong besar !, jika udah jadian berbulan-bulan dan sudah ke sana ke mari berduaan, namun belum pernah ciuman, meraba-raba dan seterusnya. Apalagi sudah berjalan 6 bulan atau 1 tahun lebih, maka pembohonglah !, kalau mereka mengatakan kalau aktifitas pacaran mereka hanyalah dilakukan dengan hanya ngobrol-ngobrol saja.

Perlu juga diketahui bahwa pacaran adalah perkembangan. Maka pacaran tanpa perkembangan maka pastilah akan menunai keretakan. Sebagaimana sifat manusia, manusia tidaklah mungkin hanya merasa cukup melakukan sesuatu yang pernah berulang-ulang dilakukannya. Mereka pastilah menuntut lebih dan lebih, tentang apa yang telah didapatkannya. Demikian juga dengan pacaran, mungkin bisa saja awalnya hanya dilakukan dengan ngobrol-ngobrol belaka, akan tetapi tidaklah mungkin tanpa kelanjutan dan perkembangan. Memang awalnya ngobrol-ngobrol saja, kemudian bergandengan tangan, kemudian berangkulan pinggang, demikian seterusnya dan seterusnya, sehingga hibungan sex hanya tinggal menunggu waktu saja. Untuk itu, disadari ataupun tidak disadarinya, proses itu pastilah akan terkembang.

Ada juga sebagian dari mereka, karena hawa nafsu sudah menggebu-nggebu, maka merekapun memutuskan untuk segera menikah. Tapi ada juga yang berani melakukannya, walaupun akhirnya menuai perasaan bersalah dan was-was, akibat dilakukannya diluar pernikahan. Ya, beruntunglah kalau berakhir dipelaminan. Tapi kalau tidak, maka akan hancurlah salah satunya. Sebab itulah cinta yang ada dipertemuan dua anak manusia, maka hawa nafsu di sana akan bekerja dengan sendirinya. Hawa nafsu yang menuntunnya untuk berbicara. Untuk berbicara, sebagaimana jiwa cinta yang sedang berada diantara mereka.

Jumat, 04 Desember 2009

Saat Kau Jauh..


Tidak pernah terpikirkan olehku akan hal ini, kau membenciku dengan sangat.
Masih teringat dalam bayang semuku,
Saat kau beri aku sejuta kata manis
Hari-hariku adalah milikmu
Cintamu adalah cintaku.
Secepat waktu berlalu secepat itu pula kau berpaling dari ku & pergi menjauh dariku.
Belum sempat kuucapkan bagaimana perasaan ini terhadapMu
Dan cinta telah merenggut semua harapanku untuk memilikimu.

Hari-hariku kini sunyi sepi tanpa ada canda dan tawamu
yang terdengar membisikkan kata-kata manis ditelingaku.

Waktu kini terus berlalu tanpa ada dirimi lagi,
betapa sunyinya hidupku tanpamu,
betapa terasa dalam hati ini setelah kau tiada, aku merasa kehilangan.


Dalam kesunyian malam,
kududuk seorang diri memikirkan cintaku yang tak kesampaian,
entah sampai kapan kubisa melupakan bayang-bayangmu
yang slelalu menghantuiku disetiap langkahku.


Hari demi hari telalah kulalui dengan langkah yang penuh dengan kesedihan,
namun harapanku masih ada untukmu meski kau jauh tanpa kabar.


bersambung...

Kamis, 03 Desember 2009

Kisah Cinta Seseorang

Ada orang bilang dia menemukan cinta sejatinya setelah sekian kali pacaran, lalu betapa mudahnya mengatakan cinta walau sebenarnya itu hanya ketertarikan saja. Ketertarikan kepada seseorang berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung dari sisi apa dia tertarik. Lalu apakah itu cinta? ada pepatah bilang cinta datang dari mata lalau turun ke hati. Itu ada benarnya tetapi tidak mutlak benar karena kamu pasti pernah merasakan waktu ketemu pertama biasa-biasa saja tetapi setelah mengenal lebih dalam ada rasa ketertarikan. Kamu tahu gak ketika kamu ketemu lawan jenis dan seketika itu kamu merasakan getaran hebat di persaanmu lalu muncul rasa suka, itu terjadi karena sebuah telepati yang kamu tidak sadari. Pada saat itu perasaan kalian sama yaiutu :suka” dan muncul saat yang bersamaan, apakah itu cinta? belum tentu karena boleh jadi hanya sebatas ketertarikan. Cinta lahir dari perasaan yang halus dan lembut, perasaan ini muncul ketika dia mendapat getaran halus dan tulus untuk menyayangi dan memanjakannya. Dia tidak berani dengan kata kasar, sangat manja dan butuh perhatian. Perasaan itu akan berubah ketika perlakuan berubah menjadi kasar, kurang perhatian, sehingga terjadilah ketidak nyamanan akhirnya perpisahan. Dan ketika menemukan lagi perhatian dan kemanjaan maka dia akan bersemi kembali.

Ada 3 Tingkat Cinta

Pertama, cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi. Seorang wanita biasanya mudah tergoda dengan materi. Isteri yang mencintai suaminya karena ingin hartanya, berarti dia masuk dalam golongan ini. Isteri yang memijit punggung suaminya hanya ingin jatah nafkahnya ditambah. Isteri yang menyuguhkan teh hangat disertai seulas senyuman hanya karena ingin merayu minta dibelikan anting-anting. Atau isteri yang rajin bersih-bersih rumah dengan niat suami membelikan perabot baru. Semuanya masuk dalam golongan cinta tingkat ini. Cinta seperti ini adalah tingkatan cinta yang paling rendah. Jika keinginannya tidak terpenuhi maka kadar cinta pecinta golongan ini sontak turun tajam. Bahkan kemudian hatinya terisi oleh bibit-bibit kejengkelan, kebencian dan kemarahan. Sehingga bila akumulasi harapan-harapannya yang tak terpenuhi itu sudah sedemikian besar, seringkali berujung pada perselisihan, bahkan perpisahan.

Kedua, cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Bahkan tak jarang ada yang rela melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya sendiri. Dalam melakukan semuanya itu, dia tidak mengharapkan imbalan dari kekasih atas apa yang dilakukannya itu. Yang ada dihatinya hanyalah niat tulus agar kekasihnya senang dan bahagia, itu saja. Dan inilah yang disebut cinta tulus. Dan ketika kekasih tersenyum senang, diapun turut merasakan kesenangan itu. Manakala kekasih bahagaia, hatinyapun turut merasa bahagia.

Ketiga, cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu. Misalnya saja waktu sholat maghrib hampir habis dan dia membiarkan kekasihnya asyik menonton TV karena tidak mau mengganggu kesenangannya. Atau dia terus menerus memanjakannya dengan selalu membelikan barang-barang mewah secara mubazir dan berfoya-foya menghamburkan uang untuk menyenangkan kekasihnya (yang tidak punya nilai ibadah). Itu semua bertentangan dengan aturan Allah. Dan orang yang tindakannya bertentangan dengan aturanNya tidak akan menemukan ketentraman hidup dan kebahagiaan sejati. Sebab, yang meniupkan kebahagiaan dan ketenangan hidup kedalam hati manusia hanyalah Allah. Dan kebahagiaan sejati di dunia ini adalah ketika amal perbuatan seseorang itu sejalan dengan PerintahNya (sejalan dengan nurani). Yaitu ketika amal perbuatannya itu memiliki nilai ibadah.
Itulah kenapa cinta tulus saja tidak menjamin kebahagiaan. Yang menjamin kebahagiaan adalah cinta jenis ketiga, yakni cinta tulus mengharap Ridho Allah sekaligus kekasih. Jadi apa yang dilakukan haruslah sesuai dengan jalur pencarian ridhoNya terlebih dulu, baru ridho kekasihnya.

Wahai Kekasih..

Cinta…
Nama lain dari keteguhan hati
Tuk selalu letakkan hati kekasih berada diatas
Demi lancarkan sebuah pelayaran yang diretas
Menuju pulau kebahagiaan

Syair diatas menggambarkan bahwa cinta adalah komitmen. Komitmen untuk menghormati, menghargai dan meletakkan hati kekasih berada diatas hati kita sendiri. Muhammad, pria paling romantis di muka bumi ini memberi pesan penting bagi kita agar selalu membalas kebaikan orang lain dengan balasan yang lebih baik atau setidaknya setimpal. Jika kepada orang lain saja kita dianjurkan memberi yang lebih baik, maka tentunya kepada kekasih sendiri juga begitu atau bahkan lebih baik lagi.


Namun komitmen dan kesungguhan untuk menghormati, menghargai dan mencintai kekasih sama seperti diri sendiri sangatlah sulit. Apalagi meletakkan hatinya diatas hati kita, tentu lebih sulit lagi. Ini karena setiap orang memiliki ego. Ego untuk mementingkan dirinya sendiri. Ego untuk mencintai dirinya sendiri. Ego untuk membuat dirinya sendiri nyaman dan menomorduakan kenyamanan orang lain. Ego untuk membenarkan pendapat sendiri. Ego untuk memandang eksistensi dirinya lebih penting dari orang lain. Ego untuk menganggap jasanya lebih tinggi dan lebih banyak ketimbang orang lain. Ego untuk mempersalahkan orang lain ketika terjadi sesuatu. Ego untuk menang sendiri dalam setiap perselisihan tanpa memandang secara adil duduk perkaranya. Ego, untuk bukannya minta maaf terhadap kekeliruan, tapi membela diri habis-habisan dengan berbagai cara. Ego untuk melimpahkan tugas dan tanggungjawab kepada orang lain. Dan ego-ego lainnya yang mempersulit upaya “meletakkan hati kekasih diatas”.


Ego-ego (negatif) seperti diatas memang tak bisa dibuang (kecuali orang-orang berderajat tertentu saja yang bisa), tetapi bisa dikendalikan dan dikekang. Ego bagaikan kuda liar yang tak pernah mau tunduk kepada siapapun. Ego selalu ingin mengendalikan, tidak dikendalikan. Oleh karena untuk mengekangnya dibutuhkan kekuatan dahsyat dari dalam diri. Kekuatan dahsyat ini diperoleh dari kelembutan hati. Maka wahai pecinta, jika engkau ingin meletakkan hati kekasih berada diatas, menghormati, menghargai serta mencintai dengan setulusnya, maka perlembutlah hatimu. Mengalahlah untuknya. Setelah engkau bisa mengendalikan egomu sendiri, maka engkau akan punya peluang yang sangat besar untuk bisa mengendalikan ego kekasihmu. Tetapi jika egomu sendiri tak bisa kau kendalikan, maka jangan bermimpi bisa mengendalikan ego kekasih.

Cobaan Dalam Cinta

Jangan pernah berharap cobaan, ujian, rintangan, hambatan, masalah, kesulitan, atau apapun namanya, berhenti menghampiri. Sebab hidup ini adalah ruang dan masa cobaan berlangsung.
Kehidupan cinta insan manusia pasti dihampiri oleh cobaan. Selalu. Susul menyusul tak pernah berhenti. Seperti deru ombak yang tak pernah lelah menghantam prasasti cinta yang dibangun.

Cinta tak lain sebuah prasasti
Yang terbangun di pinggir pantai prahara
Satu hal yang membuatnya kokoh berdiri
Ialah keteguhan hati tuk selalu setia

Namun keteguhan hati pecinta sejati jauh lebih kuat dari setiap ombak yang datang bagaikan sebuah benteng kokoh nan tinggi yang mengelilingi prasasti cinta. Keteguhan hati melahirkan kesetiaan. Kesetiaan untuk mendampingi kekasih dalam setiap gelombang kesulitan. Kesetiaan untuk turut mengambil porsi duka yang menimpanya. Kesetiaan untuk merawat pohon kebahagiaannya dan menyiraminya tanpa jeda.
Keteguhan hati ini merupakan satu dari karakteristik “mitsaqon gholidho”. Mitsaqon gholidho adalah sebuah ikatan yang kuat. Bayangkan engkau memiliki kuda terbaik di kampungmu. Maka ketika kau menambatkannya, ikatanmu sangatlah kuat. Atau bayangkan engkau membeli sebuah permata paling indah di negerimu. Maka setelah kau memasukkannya ke kantung, ikatanmu seribu kali lebih kuat daripada jika yang kaumasukkan adalah batu akik biasa. Namun, ikatan mitsaqon gholidho sepasang kekasih jauh lebih kuat dari itu. Sebab kekasihmu jauh lebih berharga ketimbang kuda pilihan atau permata yang bias sinarnya paling mengagumkan. Kekasihmu adalah tak ternilai. Tak pula dapat dibandingkan dengan benda.
Jika kuda itu menjadi tua dan lemah, tentu rasa cintamu surut dan kemudian hilang. Kau akan mencari kuda lain yang masih gagah, dan kuat. Ketika kemudian ada batu permata yang jauh lebih indah dan berkilau, tentu rasa banggamu terhadapnya terkikis dan lantas berusaha mendapatkan permata yang lebih indah itu. Namun tidak demikian halnya dengan kekasih pujaan. Kekasihmu adalah dirimu. Apakah kau akan membenci dirimu ketika rambutmu mulai beruban? Ketika dahimu mulai berkerut? Ketika gigimu mulai tanggal? Atau ketika badanmu menjadi tambun dan tak setegap dulu? Tentu tidak!. Cintamu terhadap dirimu sendiri akan tetap ada. Tak luntur. Maka pulalah cintamu kepada kekasih. Tak pernah pudar meski tubuhnya tak selangsing dulu. Dan senyumnya tak semekar dulu. Itulah mitsaqon gholidho.
Maka wahai pecinta, perkuatlah selalu ikatan hatimu dan hati kekasih. Dirimu dan dirinya adalah satu. Tak terpisahkan. Tidak oleh riak-riak problema kecil. Tidak juga oleh ombak prahara yang besar dan menggulung. Duka kekasih adalah sedihmu. Luka kekasih adalah tangismu. Sukanya adalah ceriamu. Senangnya adalah gembiramu. Laksana satu hati kembar dalam dua tubuh yang berbeda.

Entah suka datang menghiasi hari
Atau duka yang menghampiri
Cinta adalah berbagi
Karena sungguh !
Meski disemayamkan dalam dua raga
Sepasang kekasih hanya punya satu hati

Makna Cinta

Memahami makna cinta sejati merupakan kebutuhan awal sebelum menceburkan diri kedalam telaga cinta itu sendiri. Sebab pemahaman cinta yang keliru akan menceburkan kita kedalam telaga yang keliru pula. Sehingga tidak mendapatkan kebahagiaan yang diimpikan dan diidamkan. Ingatlah wahai saudara, sedalam apa hatinya, sedalam itu cintanya.

Cinta Yang Indah

Cinta itu indah. Cinta itu dahsyat. Namun demikian cinta harus dimaknai dan dipahami secara benar. Bukan secara salah. Memaknai dan memahami cinta secara salah akan menyengsarakan dan merugikan diri sendiri. Selain itu, pemaknaan cinta yang salah justeru terasa menggelikan dan gombal. Maka, pahamilah cinta sejati secara benar. Agar tidak terjerumus kedalam jurang kesengsaraan yang membelenggu.

Terdiam Karna Cinta

Ketika hati diketuk

Lidah kelu tidakmenjawab

Hanya Hati yang bicara

Aku Jatuh Cinta padamu

Aku tahu

Hatiku selalu jujur

Ketka aku mendengarkan suaranya

Dan Kupejamkan mataku

Arti Cinta Sejati


Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.


Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ...

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.

Wanita Harus Dimengerti...

Wanita adalah mahluk ciptaan tuhan yang tahan banting, kesabarannya jauh di atas lelaki. Dia akan menjadi setia jika dia merasa nyaman dan ada yang melindungi dia. Karena kelemahannya adalah dia perlu tempat bersandar jika lelah dan berteduh jika kehujanan atau kepanasan yang menyayanginya lahir dan bathin. Lelaki yang bisa memberikan nasehat, perhatian seperti pohon yang berdiri kokoh dengan daun yang rindang tanpa lelah memberikan keteduhan bagi yang bersandar dan berteduh dibawahnya, maka dia akan selalu memenangkan hati wanita. Wanita akan tidak nyaman dengan lelaki yang tidak punya pendirian apalagi sering memarahi wanita. Ibaratnya perahu dengan penumpang dan nahkodanya. Jika penumpangnya adalah wanita maka nahkoda adalah lelaki itu sendiri, penumpang akan nyaman jika dia tahu nahkodanya akan membawa dia kemana, saat badai menerpa ditengah laut kehidupan disitu penumpang ini butuh keyakinan dari nahkodanya jika dia akan baik-baik saja. Tanpa harus berkata tetapi dengan langkah-langkah pasti dari penyelamatan yang dia rencanakan dan lakukan maka penumpang ini akan percaya kalau dia ada di perahu yang tepat. Wanita suka pujian dan juga mengargai koreksi jika disampaikan dengan penuh kasih sayang.